Monday, October 27, 2008

Pemahaman Prosa Tradisional -Puteri Gunung Ledang

Pemahaman Prosa Tradisional-Puteri Gunung Ledang
Soalan Contoh- Peminangan Puteri Gunung Ledang

Maka pada suatu riwayat orang tua yang berkata-kata itulah Puteri Gunung Ledang, merupakan dirinya seperti orang tua.Telah itu Tun Mamat pun turunlah dari sana, kembali pada Laksamana dan Sang Setia. Maka segala kata Puteri Gunung Ledang itu semuanya dikatakannya pada Laksamana dan Sang Setia. Maka Laksamana dengan segala kawannya itu pun turunlah dari atas Gunung Ledang itu, berjalan kembali ke Melaka. Berapa lamanya di jalan sampailah ke Melaka. Maka Laksamana dan Sang Setia dan Tun Mamat pun masuklah menghadap Sultan Mahmud, dan segala kata yang didengarnya itu semuanya dipersembah­kannya kepada Sultan Mahmud.Maka titah Sultan Mahmud, "Semuanya kehendaknya itu dapat kita adakan; mengeluarkan darah itu juga tiada dapat, kerana tiada sampai hati kita, melainkan berhentilah dahulu.

"i. Apakah yang dimaksudkan dengan frasa ‘tiada sampai hati’? [2 markah]

Maksud frasa tersebut ialah tidak tergamak.

ii. Bagaimanakah syarat-syarat yang dinyatakan oleh Puteri Gunung Ledang disampaikan kepada Sultan Mahmud? [3 markah]

Syarat-syarat yang dinyatakan oleh Puteri Gunung Ledang disampaikan kepada Sultan Mahmud diterangkan kepada Tun Mamat. Kemudian Tun Mamat memberitahu syarat-syarat itu kepada Laksamana. Kemudian Laksamana, Sang Setia, dan Tun Mamat sendiri menyampaikan syarat-syarat itu kepada Sultan Mahmud.

iii. Pada pendapat anda, mengapakah Puteri Gunung Ledang mengenakan syarat yang luar biasa kepada Sultan Mahmud yang ingin meminangnya. [3 markah]

Pada pendapat saya, Puteri Gunung Ledang mengenakan syarat yang luar biasa kepada Sultan Mahmud kerana tujuannya untuk menolak peminangan tersebut, ingin membuktikan ketinggian martabatnya, dan ingin menguji kesungguhan Sultan Mahmud untuk meminangnya.

Posted by agy7500 at 7:14 AM 0 comments
sumber : http://agy7500.blogspot.com/

No comments: